Video Pembelajaran PAI SMP

Silahkan bagi sahabat semua, akhi dan ukhti, bapak-ibu, anak-anak, atau siapa saja yang memerlukan materi pembelajaran jarak jauh berupa video pembelajaran, untuk klik materi di bawah ini.

KELAS 7

1. Thaharah

2. Jujur Amanah dan Istiqomah

3. Memahami ayat Alqur’an Surat Ar-Rahman dan Al-Mujadalah

 

KELAS 8
1. Menghindari bahaya miras, judi dan berkelahi

2. Menghormati orang tua dan guru

3. Jujur dan Adil

4. Jujur, amanah dan istiqomah

5. Macam-macam sujud

6. Memahami ayat Alqur’an surat Af-Furqan dan Al-Isra’

7. Shalat Sunnah

 

KELAS 9
1. Haji dan Umrah

2. Beriman kepada Hari Akhir

3. Memahami kandungan ayat Alqur’an Surat Azzumar, Ali Imran dan Annajm

4. Zakat

 

Semoga bermanfaat

Penilaian Harian 3 (Materi Sujud)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

 

Anakku sekalian…

Silahkan anak2 mengikuti Penilaian Harian secara online dengan cara sebagai berikut ;

  1. Klik pada tautan berikut ini http://bit.ly/2QxI5Qm
  2. Tuliskan Nama
  3. Tuliskan Nomor Absen
  4. Pilih Kelas kamu
  5. isikan password yang sudah saya bagikan
  6. klik lanjut/next
  7. Jawab dengan cara klik pada opsi yang paling tepat
  8. klik submit/kirim
  9. klik lihat skor
  10. selesai

Selamat mengerjakan

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kisi-Kisi USB PAI SMP Tahun 2016

Assalamu’alaikum Sahabat Sugitoorlando.com, tetaplah dalam do’a-do’a kepada Allah SWT. karena do’a adalah alat komunikasi kita kepada Ilahi selain ibadah yang mahdhoh. Pagi ini, kami share kisi-kisi Ujian Sekolah Bersama.

Untuk mengunduh dan membacanya silahkan klik link di bawah ini;

Kisi-kisi USB PAI SMP Tahun 2015/2016

 

Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

RPP PAI SMP Kurikulum 2013

1. RPP PAI Kurikulum 2013 Kelas 7

2. RPP PAI Kurikulum 2013 Kelas 8

3. RPP PAI Kurikulum 2013 Kelas 9

Kisi kisi UAS PAI SMP tahun 2014

SMP 1 Warungasem Juara Lomba Rebana

DSC09195Batang (19/4/13), Rebana SMP Negeri 1 Warungasem meraih juara I pada lomba Rebana tingkat SMP se-Kab. Batang yang diselenggarakan pada kegiatan MAPSI tahun 2013. Bertempat di SMP Negeri 3 Batang Guder al-Wahida dengan vokalis Isna, fina dan jannah, sukses menjadi yang terbaik dari 19 peserta lomba dari berbagai SMP di kabupaten Batang.

Membawakan lagu wajib Sholawat Badar dan lagu pilihan Ya Asyiqol, Rebana yang merupakan kegiatan ekskul di SMP 1 Warungasem dengan pembina Habib Aqil al-Attas, tampil sangat memukau. Terlihat dari tepuk tangan penonton yang memadati arena lomba.

Kepala SMP 1 Warungasem, Asifuddin Zuhri, S.Pd menyambut gembira hasil ini. Walaupun dari 5 cabang lomba MAPSI ke-6 ini, hanya Cabang Rebana yang meraih kejuaraan, tapi sudah cukup menggembirakan. Kepala Sekolah mengingatkan agar anak-anak terus berlatih untuk menghadapi lomba Rebana tingkat Propinsi yang trencananya akan digelar pada bulan Agustus 2013 di Banjarnegara.

Penilaian Kinerja Guru

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja GURU adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.
1.  Untuk menilai kemampuan  guru  dalam  menerapkan  semua kompetensi  dan keterampilan yang diperlukan  pada  proses pembelajaran,  pembimbingan, atau pelaksanaan tugas  tambahan  yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru  sebagai gambaran  kekuatan dan kelemahan guru  akan  teridentifikasi  dan  dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru,  yang dapat dipergunakan  sebagai basis untuk merencanakan PKB.
2.  Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja  pembelajaran,  bimbingan, atau  pelaksanaan tugas  tambahan  yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah  yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Hasil  PK GURU  diharapkan  dapat  bermanfaat  untuk menentukan  berbagai  kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu  dan  kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan  insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi.  PK GURU merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PK GURU merupakan pedoman  untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang  dinilai  dan merupakan  sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan  individu  dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.

PK GURU  dilakukan terhadap  kompetensi  guru  sesuai dengan tugas  pembelajaran, pembimbingan, atau  tugas  tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah  kompetensi  pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian,  sebagaimana ditetapkan  dalam  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah  dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan  dan sikap  guru  dalam melaksanakan pembelajaran  atau pembimbingan. Sementara  itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan  yang dibebankan  tersebut  (misalnya;  sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,  pengelola perpustakaan, dan  sebagainya  sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara  dan  Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009).

Penilaian Kinerja Guru (PKG) akan berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 sebagaimana Permendiknas 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Untuk itu, buku-buku berikut sangat penting sebagai buku wajib guru, kepala sekolah, pengawas, dan pengelola pendidikan harus segera memahami apa, mengapa, dan bagaimana PKG dilaksanakan.

Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru

Angka kredit kumulatif yang harus dimilki guru dalam proses promosi kenaikan jabatan/pangkatnya dihitung berdasarkan hasil penilaian terhadap beberapa unsur utama dan penunjang sesuai dengan tugas dan beban kerja guru.

Unsur utama mencakup pendidikan, pembelajaran/bimbingan, tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Sedangkan unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas guru, seperti memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya, memperoleh penghargaan/tanda jasa, dan melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru antara lain membimbing peserta didik dalam praktik kerja nyata/industri/esktrakurikuler, menjadi/membina anggota organisasi profesi/kepramukan, menjadi tim penilai angka kredit, dan menjadi tutor/pelatih/instruktur.

Untuk menghitung angka kredit hasil penilaian kinerja guru (PK GURU) subunsur melaksanakan proses pembelajaran/pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah digunakan sistem paket.

Berikut kumpulan lengkap peraturan, buku pedoman, dan petunjuk teknis PKG yang siap diunduh.

1 Permenpan16-2009_JafungGurudanAKnya.pdf
2 permendiknas38-2010_Penys-Jafung-Guru-da…
3 Permendiknas35-2010_Juknis-Jafung-dan-AK…
4 Per Menpan+Mendiknas2010_JuklakJafungGur…
5 Buku 1 PKB Guru.pdf
6 Buku 2 Domlak PK Guru.pdf
7 Buku 4 Pedoman PKB dan Angka Kreditnya.p…
8 Buku 5 Pedoman Penilaian Kegiatan PKB.pd…
9 penilaian-kinerja-guru_pedoman-pengawas.…
10 ped_pk_kepsek.pdf
11 ped_pk_kaprog_smk-mak.pdf
12 ped_pk_kalab.pdf
13 Rangkuman prosedur PKG.ppt
14 Tabel Peningkatan AK Jafung Guru.doc
15 Perhitungan Soal PAK PK GURU.doc
16 Penskoran dan skala konversi.doc
17 Lampiran 2B laporan dan ev guru BP.doc
18 Lampiran 1D Form Penghitungan AK PKG.doc…
19 Lampiran 1B laporan dan ev PKG.doc
20 Lampiran 1 C rekap hasil PKG.doc
21 Kompetensi Guru Kelas dan Cara Menilai.d…
22 Kompetensi Guru BK dan Cara Menilai.doc

dipotskan oleh http://sugito78.Wordpress.com, sumber : http://tunas63.wordpress.com/2012/10/21/pedoman-lengkap-penilaian-kinerja-guru/

Multiple Intelligence

         BERBICARA tentang pendidikan, seringkali pikiran orang hanya terpusat pada dimensi akademis yang menjadi tolak ukur dalam kemajuan intelektualitas (IQ) anak didik. Padahal terdapat multi aspek yang terkait di dalamnya, mulai dari pekembangan psikologi anak hingga pembentukan karakter, pribadi yang kualitas.
Dalam rumusan UU Sisdiknas tahun 2003 ditegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Anak didik dan proses pembelajaran merupakan dua dimensi berbeda yang perlu disinkronisasikan secara holistik dan terpadu. Penyelarasan antara aspek pembelajaran dengan perkembangan anak didik akan membangkitkan motivasi dan gairah belajarnya. Menurut teori Multiple Intelligence, bahwa setiap anak memiliki aneka ragam kecerdasan, yaitu meliputi; bahasa, logika, musikal, visual atau spasial, kinestetik, intrapersonal dan interpersonal.
Selama ini, yang dianggap sebagai kecerdasan adalah melulu kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika (matematika), sedangkan yang lain dianggap tidak, atau sekurang-kurangnya “tidak berhubungan langsung”, dengan masalah kecerdasan. Menurut pakar psikologi, Howard Gardner, proses pembelajaran atau lebih dikenal dengan sebutan kata “mendidik” erat kaitannya dengan pelibatan semua elemen saraf dan potensi yang ada di alam jiwa anak itu.
Proses pembelajaran bukanlah sekadar masalah cara belajar, melainkan menyangkut cara terbaik bagi seseorang untuk menerima dan memahami informasi. Pada umumnya, orang belajar dengan membaca, tapi orang-orang tertentu dapat memahami lebih baik dengan cara mendengar atau mengamati. Ada juga yang senang berdiskusi dengan orang lain, tapi ada yang lebih cepat mengerti dengan cara melihat gambar atau bagan.
Dengan cara seperti itu berarti tidak ada anak yang tidak berbakat, semua pasti punya bakat, meski masing-masing anak bisa berbeda bakatnya. Bertolak dari realitas tersebut, kini metode pembelajaran diarahkan untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, yang lebih dikenal dengan istilah sistem student center.
Melalui sistem student center diharapkan setiap anak didik aktif dalam kegitan pembelajaran materi, baik berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan model tersebut anak didik akan terangsang untuk mengasah kemampuan, pengalaman, ketrampilan dan kemandiriannya.
Hakikat dari tujuan pembelajaran adalah untuk menumbuhkan semangat belajar anak didik agar berkembang potensinya secara utuh. Melalui pembelajaran berbasis “Multiple Intelligence” ini dimaksudkan agar tidak terjadinya kesenjangan “kecerdasan” pada pribadi anak didik.
Pendekatan “Multiple Intelligence” dapat diterapkan ke dalam setiap jenis mata pelajaran, baik bidang studi eksak (ilmu-ilmu pasti) maupun sosial, termasuk ilmu agama. Apalagi dengan berkembangnya sains modern dan kemajuan bioteknologi seperti saat ini, menuntut semua pendidik mampu mensinergikan nilai-nilai ontologi, epistemologi dan aksiologi terhadap ragam keilmuan yang ada. Sebab dari perspektif filosofis, tidak ada suatu keilmuan yang berdiri sendiri tanpa memiliki hubungan yang sinergis dengan ilmu lain.

          Teori Multiple Intelligence yang dikembangkan oleh Gardner ini, mendeskripsikan tujuh kecerdasan manusia dalam Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (2004), yaitu:

  1. Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.
  2. Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis.
  3. Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.
  4. Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Misalnya kelihatan pada diri atlet, penari, ahli bedah, dan seniman yang mempunyai keterampilan teknik.
  5. Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada. Misalnya pada seorang komposer, konduktor, musisi, kritikus, dan pembuat alat musik juga pendengar yang sensitif.
  6. Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, atau politisi yang sukses.
  7. Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Misalnya terlihat pada ahli ilmu agama, ahli psikologi, dan ahli filsafat.

Jika kita tautkan ketujuh kecerdasan yang dimiliki manusia tersebut dalam pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa “Sebaiknya Multiple Intelligence(multikecerdasan) digunakan dan diterapkan sebagai pendekatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.” Setiap manusia (peserta didik) tentu akan memiliki potensi yang sesuai dengan salah satu kecerdasan di atas. Dengan demikian, maka diharapkan salah satu potensi kompetensi dari peserta didik dapat muncul dan dapat dikembangkan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam Multiple Intelligence adalah adanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, dan kecerdikan seorang guru dalam memerhatikan bakat masing-masing siswa (peserta didik). Di dalam maupun di luar sekolah, setiap siswa harus berhasil menemukan paling tidak satu wilayah kemampuan yang sesuai dengan potensi kecerdasannya. Jika hal itu berhasil ditemukan oleh siswa dengan bimbingan guru, maka akan menimbulkan kegembiraan dalam proses pembelajaran, bahkan akan membangkitkan ketekunan dalam upaya-upaya penguasaan disiplin keilmuan tertentu. Penerapkan pendekatan Multiple Intelligence dalam pembelajaran, harus memerhatikan beberapa langkah, meliputi:

  1. Mengidentifikasi elemen-elemen Multiple Intelligence dalam program kurikuler dan ekstrakurikuler. Misalnya memasukkan program seni ke dalam kurikulum.
  2. Meninjau kembali sistem teknologi dan program piranti lunak untuk melihat kecerdasan-kecerdasan apa yang terabaikan.
  3. Para guru merenungkan kemampuan peserta didik, kemudian memutuskan untuk secara sukarela bekerjasama dengan rekan-rekan yang lain.
  4. Proses pembelajaran dengan tanggung jawab tertentu, bisa dipilih sebagai metode pembelajaran.
  5. Diskusi dengan orang tua siswa dan anggota masyarakat sehingga dapat membuka kesempatan-kesempatan magang bagi para siswa.

Di samping langkah-langkah di atas, sebagai upaya untuk memadukan pendekatanMultiple Intelligence dalam pembelajaran, perlu juga memerhatikan hal-hal berikut:

Persepsi tentang siswa harus diubah

Selama ini kita selalu memiliki persepsi terhadap siswa, bahwa siswa itu cerdas, rata-rata, dungu, dan lain-lain. Persepsi inilah yang harus diubah. Sebaiknya para pendidik memberikan perhatian kepada berbagai macam cara yang dilakukan siswa untuk memecahkan masalah-masalah mereka dan mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kita harus menerima bahwa siswa memiliki profil-profil kognitif dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Guru harus menyediakan kesempatan-kesempatan belajar yang kaya, mempertajam kemampuan-kemampuan observasi mereka, mengumpulkan informasi tentang bakat dan kegemaran siswa, serta mempelajari kecerdasan-kecerdasan yang tidak biasa.

2.    Guru membutuhkan dukungan dan waktu untuk memperluas daftar pengajaran mereka.

Jika proses pembelajaran ingin mencapai tujuan bahwa siswa harus memiliki pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan yang seimbang, maka jam belajar yang selama ini hanya cukup untuk menguasai pengetahuan saja harus diubah dengan memperluas jam belajar. Hal ini perlu dilakukan tiada lain untuk:
a. Memberi dukungan dan melakukan praktek.
b. Meminta guru tertentu yang memiliki kemampuan tinggi dalam sebuah kecerdasan untuk memberikan pelatihan.
c. Mengintegrasikan para spesialis yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu.
d. Mengunjungi lokasi-lokasi lain sebagai bahan perbandingan proses pembelajaran.

3. Pendekatan Multiple Intelligence dan pembelajaran

Kurikulum pada dasarnya berfokus pada pengetahuan yang mendalam dan pengembangan kemampuan. Dalam hal ini, pembelajaran tidak harus menekankan pengajaran melaui kecerdasan, tetapi yang harus mendapat penekanan adalah bahwa pembelajaran itu untuk kecerdasan atau penguasaan kompetensi tertentu sesuai dengan minat dan bakat siswa.

4. Diperlukan pendekatan baru terhadap proses penilaian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas penilaian, yaitu:
a. Bagaimana menilai kecerdasan siswa;
b. Bagaimana meningkatkan penilaian secara umum dalam hal kognitif, apektif, dan psikomotorik;
c. Bagaimana melibatkan siswa dalam proses penilaian.

5. Praktik profesional menuju ke arah perkembangan

Tingkat profesionalime para pendidik perlu dimiliki setiap guru, sehingga tantangan yang dihadapi terutama dalam menentukan model program yang akan dilakukan di kelas, tepat dan sesuai dengan kompetensi siswa.

Pernyataan-pernyataan lain yang harus menjadi bahan renungan para guru, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Bagaimana guru, siswa, administrator sekolah, orang tua, dan anggota masyarakat dapat memperoleh informasi yang memadai tentang kemampuan manusia serta implikasi-implikasinya bagi pendekatan-pendekatan baru di bidang pendidikan?
b. Bagaimana memasukkan strategi-strategi belajar dan mengajar yang mampu memenuhi kebutuhan seluruh siswa ke dalam program-program pengembangan pembelajaran?
c. Bagaimana menyesuaikan lingkungan sekolah agar dapat menawarkan program-program yang lebih kaya dan bervariasi?
d. Bagaimana mengembangkan persepsi kita tentang siswa?
e. Bagaimana memperluas data-data pengajaran dan penilaian?
f. Konsep-konsep apakah yang mesti dipelajari siswa?
g. Anggota masyarakat manakah yang dapat menjadi penasihat atau dapat memberi kesempatan magang?
h. Bagaimana para pendidik belajar untuk mengkombinasikan strategi-strategi pendidikan yang paling efektif dengan menggunakan teknologi yang paling praktis dan paling cerdas?

Sekelumit pembahasan ini menyimpulkan beberapa bahan renungan untuk para pengelola sekolah khususnya para guru, sebagai berikut:
1) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
2) Apa pun konsep kurikulumnya, pada dasarnya akan bertumpu pada; (1) penekanan ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
3) Pengertian Multiple Intelligence dalam bahasa Inggris adalah; Multiple(maltip)berarti berbagai jenis, Intelligence (in’telijens) berarti kecerdasan. Multiple Intelligence merupakan suatu teori yang dikemukakan Gardner, 1983 dalam Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence (2004) dideskripsikan bahwa teori tersebut merupakan penguatan perspektif tentang kognisi manusia. Kecerdasan adalah bahasa-bahasa yang dibicarakan oleh semua orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan di mana ia dilahirkan.
4) Kegiatan pembelajaran pada akhirnya bermuara pada pencapaian suatu kompetensi tertentu dari peserta didik. Pendekatan Multiple Intelligence pun memandang bahwa seseorang/manusia memiliki beberapa potensi kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta didik itulah yang harus dikembangkan, sehingga pada akhirnya menjadi suatu kompetensi yang dominan dikuasai peserta didik.

Sebagai harapan dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional, tidak ada salahnya apabila rekan-rekan seperjuangan dan seprofesi merenungkan hal-hal, sebagai berikut:
a. Meningkatkan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara dalam rangka menjalankan tugas sebagai abdi bangsa dan negara.
b. Agar terus berusaha meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang pendidikan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada para siswa.
c. Memahami dan melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan di dunia pendidikan seiring dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Mengembangkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan kurikulum dalam rangka mengembangkan kegiatan pembelajaran.
e. Meningkatkan prestasi profesi sejalan dengan ketentuan yang telah digariskan oleh lembaga pendidikan dan pemerintah, manakala kita mengabdikan diri.

disarikan dari berbagai sumber :

1. http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1329:pembelajaran-berbasis-multiple-intelligence&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

2. http://atepjs.wordpress.com/2008/09/04/pendekatan-multiple-intelligence-dalam-pembelajaran/

Sabar

A.   SABAR
1.       Pengertian Sabar

Sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa), dan tabah. Adapun seara istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridlo Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surah Lukman ayat : 17. Yang artinya : “Bersabarlah terhadap musibah yang menimpa kamu sesungguhnya yang demikian itu adalah sebaik-baiknya pekerjaan.’ (QS. Luqman : 17)

Dalam ayat tersebut, sebagai muslim kita dituntut untuk bersabar terhadap musibah atau cobaan, seperti kematian, sakit, kelaparan atau kegagalan atas sebuah cita-cita.Namun demikian, tidak berarti kita hanya bersabar  terhadap hal-hal yang tidak disukai tetapi bisa juga berupa hal-hal yang disukai misalnya segala kenikmatan duniawi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu.

Menurut Imam Al Ghazali, sabar merupakan ciri khas yang dimiliki manusia. Binatang tidak memerlukan sabar karena diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam. Sedangkan malaikat, tidak memerlukan sifat sabar karena memeng tidak ada hawa nafsu yang harus dihadapinya. Malaikat cenderung kepada kesucian, sehingga tidak diperlukan sifat sabar untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu.

2.       Macam-Macam Sabar

Menurut Yusuf Al Qardawi dalam bukunya As Sabr fi Al Quran, sabar dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu :

1. Sabar Menerima Cobaan Hidup

Cobaan hidup baik fisik maupun  nonfisik akan menimpa semua orang, seperti lapar, haus, rasa sakit da kerugian harta. (lihat firman Allah SWT QS.Al Baqarah ayat 155-156). Oleh karena itu, untuk dapat bertahan hidup di dunia ini dibutuhkan kesabaran dan ketegaran.

2. Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu

Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup, kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu diperlukan kesabaran. Jangan sampai keseangan hidup di dunia ini, berupa harta benda dan anak-aak menyebabkan seseorang lalai dari mengingat Allah SWT. (lihat firman Allah SWT QS Munafiqun ayat 9

3. Sabar dalam Taat Kepada Allah SWT.

Dalam hal beribadah kepada Allah SWT juga diperlukan kesabaran yang berlipat gandsa mengingat banyaknya rintangan yang menggoda, baik dari dalam maupun dari luar diri kita, seperti rasa malas, mengantuk dan kesibukan yang menyita waktu kita untuk beribadah. (lihat firman Allah SWT QS. Maryam : 65)

4. Sabar dalam Berdakwah

Jalan untuk berdakwah cukup melelahkan dan penuh dengan ujian, seperti penghinaan dari orang-orang yang menyuklainya. Oleh karena itu diperlukan kesabaran yang luar biasa dalam diri seorang dai untuk menyampaikan kebenaran. (lihat firman Allah SWT QS. Luqman : 17)

5. Sabar dalam Perang

Dalam peperangan sangat diperlukan kesabaran, apalagi menghadapi musuh yang lebih banyak atau lebih kuat. Sekalipun dalam keaadaan terdesak, seorang prajurit islam tidak boleh lari meninggalkan medan perang, kecuali hanya sebagai taktik semata. (lihat firman Allah SWT QS Al Baqarah :177)

6. Sabar dalam Pergaulan

Dalam pergaulan sesama manusia, baik antara suami istri, orang tua dan anak, sesama tetangga, murid dan guru atau dalam masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran supaya tidak cepat marah atau terhindar dari putusnya hubungan silaturrahmi.(lihat firman Allah SWT QS An Nisa’ : 19)

3.       Contoh-Contoh Perilaku Sabar

Berikut ini adalah contoh-contoh yang menampilkan perilaku sabar.

  1. Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita.
  2. Mengalah untuk kepentingan orang lain
  3. Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita
  4. Memperhatikan cara bergaul dengan baik di dalam masyarakat
  5. Jangan terlena oleh kehidupan duniawi, seperti harta, benda atau keluarga.

4.       Manfaat Sabar dalam Kehidupan

Sabar memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan ini. Sabar dapat menjadikan kehidupan ini penuh kesejukan, dapat mengubah dunia penuh kedamaian. Adapun manfaat-manfaat sabar dalam kehidupan diantaranya :

  1. Mendorong tercapainya cita-cita
  2. Mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan
  3. Memiliki semangat hidup dan tidak mudah putus asa
  4. Dapat menciptakan kedamaian hidup
  5. Terhindar dari hal-hal yang buruk, selamat dari godaan hawa nafsu

Soal Try Out Ujian Sekolah PAI Berstandar Nasional

Ujian Sekolah sudah semakin dekat. Di Tempat kami, SMP 1 Warungasem, UASBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) akan dilaksanakan mulai 26 Maret 2012. Berikut ini saya unggah soal PAI UASBN sebagai latihan (Try Out). Soal Try Out USBN PAI SMP Tahun 2012 ini dapat dipergunakan sebagai soal latihan menghadapi USBN PAI SMP tahun 2012. Soal Try Out USBN PAI SMP Tahun 2012 ini disusun berdasarkan kisi-kisi USBN PAI SMP 2012.

soal-to-usbn-pai-smp-2012

Download Soal Try Out USBN PAI SMP Tahun 2012 silahkan klik disini Semoga bermanfaat.